Ada 6 alasan untuk menyelenggarakan pengujian tegangan tinggi,
1. Isolasi peralatan tenaga listrik dibentuk dari beberapa jenis material isolasi. Material isolasi yang digunakan dapat berupa isolasi padat isolasi cair, isolasi gas, atau kombinasi dari ketiga material tersebut . Adalah sulit mengukur sifat-sifat listrik suatu jenis material isolasi jika material isolasi tersebut sudah menjadi bagian dari sistem isolasi suatu peralatan listrik. Karena itu sifat-sifat listrik suatu material isolasi perlu diukur sebelum material isolasi dibentuk menjadi bagian dari sistem isolasi suatu peralatan listrik. Disamping itu, pengukuran sifat-sifat listrik dibutuhkan untuk riset dalam upaya menemukan material material isolasi baru.
2. Kualitas sistem isolasi peralatan tegangan tinggi dapat diketahui dari nilai faktor rugi-rugi dielektrik system isolasi dan dari informasi pemburukan yang terjadi pada sistem isolasi tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan mengukur faktor rugi-rugi dielektrik sistem isolasi peralatan tersebut pada tegangan tinggi dan dengan menyelenggarakan pengujian peluahan parsial pada peralatan bersangkutan.
3 produsen maupun konsumen harus yakin bahwa suatu peralatan tegangan tinggi yang diproduksi atau dibeli dapat bekerja pada tegangan nominal nya terus menerus. Untuk itu diperlukan pengujian tegangan tinggi.
4. Jika pada jaringan sistem tenaga listrik terjadi hubungi singkat 1 fasa ke tanah, maka pada fasya yang sehat timbul tegangan lebih yang besarnya kira-kira akar tiga kali dengan sebelumnya. Frekuensi tegangan lebih ini sama dengan frekuensi system. Tegangan lebih ini berlangsung singkat karena beberapa saat setelah hubung singkat terjadi, pemutus daya circuit breaker akan lokalisasi bagian sistem yang terhubung singkat karena itu peralatan peralatan listrik perlu diuji untuk melihat ketahan isolasi nya memikul tegangan lebih frekuensi sistem dalam waktu yang terbatas.
5. Transmisi hantaran udara suatu sistem tenaga listrik digelar pada udara terbuka sehingga berpeluang disambar petir. Jika suatu tranmisi hantaran udara disambar petir, langsung maupun tidak langsung transmisi timbul tegangan lebih yang merambat menuju gardu induk sehingga peralatan pada transmisi yang gardu induk akan diterpa tegangan lebih. Tegangan lebih yang ditimbulkan sabaran petir ini berbentuk impuls. Karena itu, peralatan sistem tenaga listrik perlu diuji kemampuannya memikul tegangan tinggi impuls sebagai tiruan tegangan lebih impuls akibat samaran petir.
6. telah dijelaskan sebelumnya, jika pada suatu sistem tenaga listrik terjadi hubung singkat, pemutus daya pada sistem ini segera membuka. Sesaat setelah pemutus daya membuka, timbul lebih transien diantara kontak-kontak pemutus daya. Nilai puncak tegangan lebih transien tersebut dapat mencapai 2 kali tegangan sistem ke netral. Tegangan Lebih transien juga timbul jika terjadi: Pemutus hubungi sistem tenaga listrik dengan suatu transformator daya, yang tidak berbeban . pemutusan hubungan sistem tenaga listrik dengan bank kapasitor. Pemutusan hubungan sistem tenaga listrik dengan jaringan atau kabel panjang tak berbeban, dan karena kontak-kontak suatu pemutus saya tidak serentak membuka. Frekuensi tegangan lebih transien ini rata-rata 1000 hz sehingga satu setengah periode gelombang tegangan lebih transien dapat di representasikan dengan suatu tegangan impuls yang mukanya 250 mikro sekon dan ekornya 2500 mikro seken. Tegangan impuls ini disebut tegangan impuls hubung buka. Karena itu, peralatan sistem tenaga listrik perlu diuji kemampuannya memikul tegangan tinggi impuls hubung buka.
Artikel Terkait